Selamat datang di Portal Resmi Desa Kedungpapar
Arsip & Kronik Desa

Sejarah Desa KedungpaparKronik perjalanan desa — dari pembabatan hutan hingga era modern

Empat dusun, tokoh pendiri, dan kronologi kepemimpinan yang membentuk Desa Kedungpapar hingga saat ini.

Ringkasan Sejarah

Ringkasan Sejarah

Gambaran singkat periode, tokoh, dan satuan wilayah

± Abad ke-19
Era Awal
Pembabatan hutan & cikal bakal dusun
H. Tohir (Ki Agung/Ageng Asro)
Tokoh Penanda
Pendiri Kedungpapar & Penampan
4 Dusun
Satuan Wilayah
Kedungpapar, Losari, Penampan, Tragal
Naskah & Foto
Arsip Penting
Dokumen desa & koleksi warga
Awal Mula Empat Dusun

Awal Mula Empat Dusun

Pembabatan hutan, penamaan dusun, dan tokoh pendiri

Dusun Kedungpapar

Yang membabat adalah sepasang suami istri: H. Tohir (Ki Agung Asro) dari Demak, Jawa Tengah, dan Siti Roisah dari Desa Sambiroto, Mojokerto, dibantu lima pengikut.

Penamaan berasal dari banyaknya ‘kedung’ (goa di dasar sungai) yang dilintasi sungai besar, serta ikan ‘papar’ yang hidup di dalamnya, sehingga disebut Kedungpapar.

Beliau dikaruniai 13 anak. Sekitar tahun 1865 M, H. Tohir menyerahkan kepemimpinan kepada putra sulungnya, Munsero.

Dusun Losari

Yang membabat adalah Mbah Mesir.

Nama ‘Losari’ berasal dari banyaknya tumbuhan ‘lo’ dan diambil ‘sarinya’.

Mbah Mesir dikaruniai dua anak: Wiro dan Suwojo. Makam beliau berada di pemakaman Dusun Losari.

Dusun Penampan

Yang membabat adalah H. Tohir (Ki Ageng/Agung Asro).

Dulunya menjadi tempat tujuan atau bermukimnya para pendatang, sehingga dinamakan Penampan.

Dusun Tragal

Yang membabat adalah Lukman Hakim.

Kemudian digantikan H. Sukur sebagai Kepala Desa, selanjutnya oleh Simorejo.

Makam Mbah Lukman Hakim berada di tengah-tengah permukiman Dusun Tragal.

Kronologi Kepemimpinan

Kronologi Kepemimpinan

Pra-kemerdekaan hingga pasca-kemerdekaan

Dusun Kedungpapar dan Dusun Losari dipimpin oleh H. Umar yang menetap di Dusun Kedungpapar.

Dusun Penampan dan Dusun Tragal dipimpin oleh Martorejo yang bermukim di Dusun Penampan.

Sekitar tahun 1945, Martorejo ditangkap dan dihukum Pemerintah Belanda, sementara H. Umar telah meninggal dunia sehingga terjadi kekosongan kepemimpinan.

Achmad Ibrahim yang sebelumnya menjabat Sekretaris Desa kemudian menggantikan dan menjadi Kepala Desa pertama setelah era kemerdekaan.

Achmad Ibrahim menjabat hingga 1947, digantikan Ali Efendi (1947–1948), lalu Nasikun (1948–1950).

Achmad (Mad) Danu menjabat 1950–1972 dan memimpin sekitar 24 tahun. Setelah itu Noer Ali (1972–1998), Arek Suprapto (1998–2007), Sugeng (2007–2019), dan Faisal Karim (2019–sekarang).

Daftar Kepala Desa
NoNamaMasa JabatanKeterangan
1H. Umar & Martorejo… – 1945-
2Achmad Ibrahim1945 – 1947Sekdes menjadi Kades pasca-kemerdekaan
3Ali Efendi1947 – 1948-
4Nasikun1948 – 1950-
5Achmad (Mad) Danu1950 – 1972±24 tahun menjabat
6Noer Ali1972 – 1998-
7Arek Suprapto1998 – 2007-
8Sugeng2007 – 2019-
9Faisal Karim2019 – Sekarang-

Sumber: arsip desa dan tradisi lisan. Koreksi/penambahan data dapat disampaikan ke PPID Desa.

Pembagian Wilayah Saat Ini

Pembagian Wilayah Saat Ini

Struktur wilayah administratif Desa Kedungpapar

  1. Dusun Kedungpapar
  2. Dusun Losari
  3. Dusun Penampan
  4. Dusun Tragal